Jakarta - Meski mengklaim tidak ada perpecahan soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun ada dua pendapat di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ada yang menolak dan ada yang mendukung kenaikan BBM.
"Dan, penolakan atas kenaikan BBM, apapun alasannya, selayak harus diapresiasi publik. Penolakan kenaikan BBM ini, ada niat baik dari PKS untuk "melawan" kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat," ujar Uchok Sky Khadafi dari FITRA. Seperti dilansir INILAH.COM.
Selain itu, PKS ingin berbeda dengan beberapa partai dalam koalisi yang mendukung kenaikan BBM dan hanya "membebek" alias tidak mau mengkiritisi atas kebijakan pemerintah tersebut. Dan kenaikan BBM ini hanya mendorong dan membuat rakyat kesengsaraan saja.
Namun, opsi yang akan dipilih oleh PKS, kata Uchok, ditentukan dalam "pertempuran" internal partai sendiri. Hingga saat ini PKS belum menentukan sukap. Jika yang menang adalah pihak yang menolak kenaikan BBM, maka ada kemungkinan, jatah PKS di kabinet akan diamputasi oleh Pemerintah SBY.
"Jika yang mendukung kenaikan BBM, menang, maka siap-siap saja PKS akan malu kedua kalinya setelah korupsi import sapi didepan publik karena, ternyata penolakannya hanya pencitraan saja," kata Uchok.(rep03)